Membongkar Mitos seputar Tes Psikologi Polri: Fakta yang Perlu Diketahui


Tes Psikologi Polri seringkali menjadi momok bagi para calon anggota polisi yang ingin bergabung dengan institusi kepolisian. Banyak di antara mereka yang merasa tegang dan cemas karena mitos-mitos yang berkembang seputar tes ini. Namun, apakah benar semua mitos tersebut? Mari kita membongkar mitos seputar Tes Psikologi Polri dan mengungkap fakta-faktanya.

Pertama-tama, perlu diketahui bahwa Tes Psikologi Polri bukanlah hal yang harus ditakuti. Menurut Kepala Divisi Psikologi Bareskrim Polri, Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol) Anang Budi Supriyono, tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan psikologis calon anggota polisi dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi di lapangan. “Tes ini tidak bertujuan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk menilai kelayakan calon anggota polisi dalam menjalankan tugasnya dengan baik,” ujarnya.

Salah satu mitos yang seringkali muncul adalah bahwa Tes Psikologi Polri sulit untuk lulus. Namun, menurut Anang, hal ini tidak sepenuhnya benar. “Tes ini memang menuntut calon anggota polisi untuk menunjukkan kemampuan psikologisnya, namun bukan berarti sulit untuk lulus. Yang terpenting adalah calon anggota polisi dapat menjawab dengan jujur dan sesuai dengan dirinya sendiri,” tambahnya.

Selain itu, banyak juga yang mengira bahwa Tes Psikologi Polri hanya melibatkan tes tertulis. Padahal, tes ini juga melibatkan wawancara dan observasi langsung oleh psikolog yang bertugas. “Tes ini dirancang untuk melihat keselarasan antara hasil tes tertulis, perilaku calon anggota polisi di lapangan, dan hasil wawancara dengan psikolog. Jadi, bukan hanya sekadar tes tulis semata,” jelas Anang.

Mitos lain yang seringkali dipercayai adalah bahwa hasil Tes Psikologi Polri dapat dipengaruhi oleh faktor luar seperti uang atau hubungan. Namun, Anang menegaskan bahwa tes ini dilakukan secara objektif dan profesional. “Kami memiliki standar evaluasi yang ketat dan tidak terpengaruh oleh faktor eksternal. Hasil tes ditentukan berdasarkan kemampuan psikologis calon anggota polisi yang sesungguhnya,” tegasnya.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa Tes Psikologi Polri bukanlah hal yang harus ditakuti atau dianggap sulit. Yang terpenting adalah calon anggota polisi menjalani tes ini dengan jujur dan sesuai dengan dirinya sendiri. Jadi, jangan percaya begitu saja pada mitos-mitos seputar tes ini. Sebagai calon anggota polisi, kita harus memahami fakta-fakta yang sebenarnya untuk bisa lolos dan menjadi bagian dari institusi kepolisian yang terhormat.

Theme: Overlay by Kaira Extra Text
Cape Town, South Africa